Landasan pendidikan berkaitan dan sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan ini memiliki pondasi yang sangat kuat.
Pendidikan pada umumnya dikatakan
sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungsi sekaligus. Pertama,
mempersiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa
yang akan datang. Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang
diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan
dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat
dan peradaban.
Pendidikan dapat menjadi
penolong bagi umat manusia, karena tidak hanya transfer of knowledge tetapi
juga transfer of value. Oleh karena itu, Landasan pendidikan berkaitan dan
sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan ini memiliki pondasi
yang sangat kuat.
Dari pentingnya landasan pendidikan tersebut maka apa pengertian landasan pendidikan? apa jenis-jenis landasan pendidikan? apa fungsi landasan pendidikan?
Landasan Pendidikan: Pengertian, Jenis, dan Fungsi
Pengertian Landasan Pendidikan
Secara leksikal, landasan berarti
tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau
titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat
bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat
konseptual (contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual
identik dengan asumsi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam
asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis tersembunyi.
Pendidikan berasal dari kata didik yang
berarti memelihara dan memberi latihan (anjuran, tuntunan, dan pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, kata bendanya pendidikan yang berarti proses mengubah
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan, dan cara
mendidik. Dari pengertian tersebut diperoleh gambaran, bahwa pendidikan
merupakan proses kerja, jadi bukanlah sesuatu yang stagnant. Pengertian di sini
juga memberikan arti bahwa pendidikan memerlukan kerja keras. Proses pendidikan
merupakan proses mengubah perilaku, tentunya proses ini tidak semudah
membalikan telapak tangan tanpa adanya kerja keras.
Dalam UU RI No. 20 tahun 2003, tentang sistem
pendidikan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian, diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Menurut Ki Hajar
Dewantara, pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Landasan pendidikan secara garis besar merupakan satu titik tumpu yang menjadi
dasar dalam penyelenggaraan pendidikan sebagai tolak ukur untuk kemajuan standar
pendidikan. Landasan pendidikan merupakan norma dasar pendidikan yang bersifat imperatif artinya mengikat dan mengharuskan semua
pihak terlibat dalam pelaksanaan pendidikan untuk setia melaksanakan dan mengembangkan
berdasarkan landasan pendidikan yang dianut. Contoh: seorang guru PKn dalam
mengajar harus memiliki pandangan dan bersikap, yaitu di antaranya landasan
pendidikan nasional, landasan yuridis dsb. Agar sesuai dengan fungsi dan tujuan
dari pendidikan, maka dibutuhkannya landasan yang kokoh dalam pelaksanaannya,
berikut ini jenis-jenis landasan pendidikan.
Jenis-jenis Landasan Pendidikan
1. Landasan Religi
Dasar pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat fundamental dalam
Pelaksanaan pendidikan. Sebab dari dasar pendidikan itu akan menentukan corak
misi pendidikan, dan dari tujuan pendidikan akan menentukan ke arah mana peserta
didik akan diarahkan atau dibawa.
Pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan, karena
pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan
keluarga maupun dalam kehidupan bernegara. Sehingga pendidikan dijadikan suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa.
Pada umumnya tiap-tiap bangsa dan negara sependapat tentang pokok-pokok
tujuan pendidikan yaitu mengusahakan supaya tiap-tiap orang sempurna
pertumbuhan tubuhnya, sehat otaknya, baik budi pekerti dan sebagainya. Sehingga
ia dapat mencapai kesempurnaan dan bahagia hidupnya lahir dan batin.
Jelaslah bahwa yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah suatu
landasan yang dijadikan pegangan dalam menyelenggarakan pendidikan. Pada
umumnya yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan pendidikan suatu bangsa dan
negara adalah pandangan hidup dan falsafah hidupnya.
Dasar pendidikan agama di Indonesia erat kaitannya dengan dasar
pendidikan Nasional yang menjadi landasan terlaksananya pendidikan bagi bangsa Indonesia. Karena pendidikan agama Islam merupakan bagian yang ikut berperan
dalam tercapainya tujuan pendidikan Nasional.
Dasar ideal pendidikan Islam sudah jelas dan tegas yaitu firman Allah dan sunnah Rasulullah SAW. Kalau pendidikan di ibaratkan bangunan maka isi Al-Qur’an dan Haditslah yang menjadi fundamennya. Al-Qur’an adalah sumber kebenaran dalam Islam, kebenaran yang sudah tidak dapat di ragukan lagi. Sedangkan sunnah Rasulullah SAW yang dijadikan landasan pendidikan agama Islam adalah berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan Rasullullah SAW dalam bentuk isyarat. Bentuk isyarat ini adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh sahabat atau orang lain dan Rasullullah membiarkan saja dan terus berlangsung. Berikut adalah ayat yang mengandung makna pendidikan.
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan padamu, “berilah kelapangan di dalam majelis-majelis”, maka lapangkanlah. Dan apabila dikatakan, “berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadalah: 11).
Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa tujuan pendidikan ialah menyalurkan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, agar memperoleh derajat yang tinggi yaitu dengan terbentuknya manusia yang memiliki akhlak mulia dari penerapan ilmu pengetahuan yang ia dapat.
Dalam hadits pun Rasulullah SAW mengajarkan kita tentang pedidikan.
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, di waktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya.” (H.R Ad-Dailami).
2. Landasan Filosofis
Filsafat ialah hasil pemikiran dan perenungan
secara mendalam tentang sesuatu sampai
ke akar-akarnya. Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam,
maka diaktakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering
dipertentangkan dengan ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya
diinjau dari segi yang diamati oleh manusia saja.
3. Landasan Ilmiah
Landasan pendidikan ilmiah merujuk pada dasar
atau fondasi teoritis dan metodologis yang mendukung praktik dan proses
pendidikan berbasis ilmu pengetahuan. Landasan ini terdiri dari beberapa
komponen utama yang menjadikan pendidikan ilmiah sebagai suatu sistem yang
koheren dan efektif.
Secara keseluruhan, landasan pendidikan ilmiah menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan siswa untuk tidak hanya menguasai konten ilmiah, tetapi juga memahami proses ilmiah, mengembangkan keterampilan kritis, dan menginternalisasi nilai-nilai etis yang penting untuk menjadi warga negara yang berpengetahuan dan bertanggung jawab.
4. Landasan Historis
Landasan historis adalah dasar pendidikan yang
melihat rangkaian peristiwa di masa lampau yang berkaitan dengan pendidikan. Setiap
kegiatan yang dikejar oleh manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan juga
dengan bagaimana keadaan bidang itu pada masa lampau. Apakah bidang itu dahulu
sudah baik atau maju, apakah baru dalam fase mulai, ataukah sudah lama di
kerjakan tetapi hasilnya belum memuaskan, bagaimana konsep dan prakteknya?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut memberikan dasar orang-orang
bersangkutan untuk bertindak lebih lanjut dalam bidang itu, terlebih dahulu
mereka memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat nasional maupun
internasional. Dengan cara ini mereka dapat mengetahui apa yang telah
dikerjakan oleh bangsanya serta hasil yang diperoleh, mereka juga bisa
memeriksa apakah sudah cocok dengan keadaan atau tujuan pendidikan sekarang.
Sebagai bahan tambahan mereka juga mencari informasi dari sejarah pendidikan
dunia.
5. Landasan Yuridis
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku
sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan. Tetapi tidak semua kegiatan
pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan baku ini. Cukup banyak pendidikan yang
dilandasi oleh aturan lain, seperti aturan kurikulum, aturan cara mengajar,
cara membuat persiapan, supervisi dan sebagainya. Apalagi bila dikaitkan dengan
kiat mengajar atau seni mendidik, sangat banyak kegiatan pendidikan yang dikembangkan
sendiri oleh para pendidik.
Berikut ini contoh landasan yuridis di Indonesia:
- UUD 1945.
- UU RI No. 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. “Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.”
- UU RI No. 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
- PP No. 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
- PP No. 32 Tahun
2013 Tentang perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Fungsi Landasan Pendidikan
Fungsi dari landasan pendidikan dalam pendidikan
tenaga kependidikan tidak tertuju kepada pengembangan aspek keterampilan khusus
mengenai pendidikan sesuai spesialisasi jurusan atau program pendidikan,
melainkan tertuju kepada pengembangan wawasan kependidikan, yaitu berkenaan
dengan berbagai asumsi yang bersifat umum tentang pendidikan yang harus dipilih
dan diadopsi oleh tenaga kependidikan sehingga menjadi cara pandang dan
bersikap dalam rangka melaksanakan tugasnya. Berbagai asumsi pendidikan yang
telah dipilih dan diadopsi oleh seseorang tenaga kependidikan akan berfungsi
memberikan dasar rujukan konseptual dalam rangka praktek pendidikan dan atau
studi pendidikan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain, fungsi landasan
pendidikan adalah sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek pendidikan dan
atau studi pendidikan.
Pendidikan yang diselenggarakan dengan suatu
landasan yang kokoh, maka prakteknya akan mantap, artinya jelas dan tepat
tujuannya, tepat pilihan isi kurikulumnya, efisien dan efektif, cara-cara
pendidikan yang dipilihnya. Dengan demikian landasan yang kokoh setidaknya
kesalahan-kesalahan konseptual yang dapat merugikan akan dapat dihindari
sehingga praktek pendidikan diharapkan sesuai dengan fungsi dan sifatnya, serta
dapat dipertanggungjawabkan.
Referensi
Idris, Z dan
Zamal, L. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Pidarta, Made. tt. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka
Cipta..
Robandi,
Babang. 2005. Hand Out Mata Kuliah Landasan Pendidikan. Bandung: FIP
UPI.
Sholehddin.
2010. Pendidikan Sebagai Basis Penguatan Kerukunan Masyarakat. Depok:
Binamuda Ciptakreasi.
#pendidikan #landasanpendidikan #pengertian #landasanreligi #landasanfilosofis #landasanhistoris #landasanyuridis #landasanilmiah #fungsipendidikan #fungsilandasanpendidikan #jenisjenislandasanpendidikan #pendidik #tenagapendidikan #manajemenpendidikan #administrasipendidikan
Posting Komentar